Pada titrasi iodometri, dalam suasana asam larutan I2 standar dapat
digunakan untuk menetapkan beberapa jenis zat reduktor kuat, seperti SnCl2,
H2SO3, H2S dan Na2SO3.
Sedangkan untuk jenis reduktor yang relative lemah , seperti As3+,
Sb3+ dan [Fe(CN)4]- hanya dapat ditetapkan
dalam suasana netral atau sedikit asam. Sebaliknya pada proses iodimetri
zat-zat oksidator kuat dalam larutan yang bersifat netral atau sedikit asam
direduksi dengan iodida berlebih akan memebebaskan I2 yang setara
dengan banyaknya zat-zat oksidator. I2 yang bebas ini kemudian akan dititrir dengan
larutan Na2SO3 standar. Reaksi yang terjadi pada
percobaan berikut adalah :
Iodometri : Cr2O72- + 6I-
+ 14H+ → 2Cr3+ + 3I2 + 7H2O
Iodimetri : 2S2O3 + I2 →
S4O6 + I-
Iodometri : Cu2+ + 4I- → 2CuI-
+ I2
Larutan standar I2 dalam titrasi iodimetri merupakan
larutan I2 dalam KI. Pada proses titrasi iodo-iodimetri, untuk
mengetahui adanya zat I2 yang masih tersisa secara kualitatif
umumnya digunakan indikator larutan kanji, dimana kaji dengan I2
dalam larutan KI membetuk kompleks iodium yang berwarna biru.

sitasinya mana mas brow....
BalasHapus