Cara Promosi Blog yang Kita Bikin

BAGI TEMAN - TEMAN YANG UDAH BIKIN BLOG DAN PENGEN BLOGNYA DIPROMOSIKAN, KLIK AJA ALAMAT URL DI SINI http://Kumpulblogger.com/signup.php?refid=131137

jumlah pengunjung

Rabu, 24 Februari 2010


Titrasi asam basa
Titrasi merupakan metode yang dilakukan dalam analisis volumetric dan digunakan untuk menguji konsentrasi dari larutan uji yang direaksikan dengan larutan standar. Sebagai acuan dalam proses analisis perhitungan, umumnya digunakanlah suatu indicator. Indicator ini akan memberikan informasi yang berfungsi untuk proses perhitungan dalam menentukan konsentrasi dari cuplikan. Baisanya, larutan yang akan diukur besar konsentrasinya dituang ke dalam labu Erlenmeyer, sedangkan larutan yang telah diketahui konsentrasinya di tuang ke dalam buret. Larutan dalam Erlenmeyer diteteskan sedikit demi sedikit dari Buret, hingga proses titrasi dihentikan ketika larutan pada Erlenmeyer berubah warna.
Umumnya dalam reaksi penetralan, indicator yang digunakan adalah Phenolpthalien. Senyawa ini memilki formula (C6H4OH)2C2O2C6H4 ; dalam suhu kamar berbentuk bubuk; berwarna kuning; tidak larut dalam air; tetapi larut dalam eter, larutan alkali dan alcohol. Phenolpthalien digunakan sebagai indicator titrasi asam basa. Dalam suasana asam larutan yang mengandung PP, tidak berwarna, sedangkan dalam suasana basa, larutan yang mengandung PP akan berwarna merah.
                                Asam                                                                                                                     Basa
                                Tak berwarna                                                                                                    Merah
Rumus yang digunakan dalam proses titrasi adalah :
                                                                                ∑ ekivalen zat uji              =             ∑ ekivalen zat standar
                                                                                ∑ (N V)zat uji                       =             ∑ (N V)zat standar
Bila besar ekivalen zat – zat di atas sama nilainya dengan besar molaritas zat yang bersangkutan, maka dapat pula digunakan rumus : ∑ (M V)zat uji = ∑ (M V)zat standar
Dengan                N             : ekivalen
V             : volume yang terpakai untuk bereaksi, tepat saat titik ekivalen
M            : molaritas zat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

so, untuk sementara, ini dulu ya artikel yang dapat saya bagikan buat para teman - teman dan pembaca... terimakasih atas kepercayaannya untuk mengunjungi alamat blog saya.. saya menyadari tentu banyak kekurangan - kekurangan dalam penulisan artikel ini, oleh karena itu saya sangat berharap saran dan kritik dari teman - teman sekalian untuk mengoreksinya .. thanks sebelumnya. : -)