KELARUTAN DAN HASIL KELARUTAN

Kelarutan suatu zat adalah jumlah maksimum zat tersebut yang dapat larut dalam per liter pelarutnya. Semakin tinggi nilai kelarutan suatu zat dalam suatu pelarut maka akan semakin besar pula jumlah zat yang akan melarut dalam pelarut tersebut. Besar kecilnya nilai kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti suhu, pH larutan, ion – ion senama, dan jenis kepolaran.

Hasil kali kelarutan (Ksp) adalah hasil kali konsentrasi ion – ion suatu zat di dalam larutan jenuh. Oleh karena itu, Ksp, juga menunjukkan ukuran besarnya kelarutan suatu zat dalam pelarutnya. Dengan demikian, apabila :

-          Hasil kali konsentrasi ion – ionnya lebih besar dari Ksp, akan terjadi pengendapan

-          Hasil kali konsentrasi ion – ionnya lebih kecil dari Ksp, tidak akan terjadi pengendapan

-          Hasil kali konsentrasi ion – ionnya sama besar dengan Ksp, akan membentuk larutan jenuh.

Secara matematis untuk persamaan reaksi ,

A_mB_n(s) ↔ mA⁺ + nB^-  ,ditulis, Ksp = [A⁺]^m [B^-]ⁿ

dengan Ksp adalah hasil kali kelarutan

[A^-] , [B⁺] = konsentrasi laruutan A⁺ , B^-

n , m        = koefisien reaksi zat A⁺ , B^-

Karena nilai Ksp erat hubungannya dengan endapan, maka apabila dalam volume yang sama, larutan zat yang satu akan memiliki endapan yang lebih tinggi apabila memiliki nilai Ksp yang lebih kecil. Demikian pula sebaliknya, semakin besar nilai Ksp, maka relative semakin rendah ukuran tinggi  endapan yang dihasilkan.

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai – nilai Ksp dari berbagai zat dapat dijadikan acuan perbandingan untuk memperkirakan zat mana yang akan menghasilkan endapan yang lebih tinggi. Dengan kata lain,dengan melihat tinggi endapan yang dihasilkan dari sebuah reaksi, dapat diramalkan secara kualitati zat mana yang memiliki nilai Ksp yang paling kecil atau yang paling besar.